Warga dan Komite Sekolah SDI Bangka Bangkala Tolak Kebijakan Diknas Gowa, Ini Tuntutannya

GORESANMERAH.COM | GOWA – Kebijakan mutasi kepala sekolah kembali memicu polemik di Kabupaten Gowa. Plt Kepala SDI Bangka Bangkala, Hj. Hamsinah, S.Pd.I, dimutasi ke SDI Ciniayo, sementara posisinya digantikan oleh Salahudin, Plt Kepala SDI Ciniayo. Mutasi yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Gowa pada 2 September 2025 itu menuai protes keras dari Komite Sekolah dan Aliansi Masyarakat Desa Julukanaya, Kecamatan Biringbulu.

Aksi penolakan berlangsung di halaman SDI Bangka Bangkala pada Rabu (10/9/2025) siang. Sejumlah orang tua murid, komite sekolah, tokoh masyarakat, hingga pemuda desa hadir menyuarakan aspirasi mereka meski diguyur hujan.

Ketua Komite SDI Bangka Bangkala, Haji Sukka, bersama Jenderal Lapangan, Syahrul Arisandi, membacakan lima poin tuntutan, di antaranya:

1.Menolak mutasi Hj. Hamsinah, S.Pd.I dari SDI Bangka Bangkala ke SDI Ciniayo.
2.Meminta Kadis Pendidikan Gowa membatalkan SK mutasi tersebut.
3.Menolak kembalinya guru berinisial RBS, S.Pd.I untuk mengajar di SDI Bangka Bangkala.
4.Menegaskan agar slogan Gowa sebagai Kabupaten Pendidikan dijaga dengan menghadirkan kebijakan yang menenangkan masyarakat (masannang).
5.Mengancam akan menutup SDI Bangka Bangkala jika tuntutan tidak diakomodasi.

“Apabila aspirasi ini tidak diterima, maka sebagai bentuk perlawanan kami akan menutup sekolah,” tegas Syahrul saat orasi.

Selain soal mutasi kepala sekolah, kehadiran kembali guru berinisial RBS juga menuai penolakan keras dari masyarakat. Menurut tokoh masyarakat Desa Julukanaya, Dg. Manang dan H. Jamaluddin, RBS pernah bertugas di SDI Bangka Bangkala sebelum pindah ke SDI Borongara pada 2024.

Mereka mengungkapkan, selama bertugas dulu, RBS diduga kerap berjualan makanan di dalam ruang kelas. Hal itu menjadi salah satu alasan orang tua murid tidak menginginkan RBS kembali.

“Komite dan orang tua siswa sudah tidak bisa menerima RBS dengan berbagai alasan. Kalau Bu Hamsinah dimutasi, masalahnya bukan selesai, malah bisa jadi lebih besar,” ujar Dg. Manang diamini H. Jamaluddin.

Ironisnya, SK mutasi Hj. Hamsinah disebut sempat diantarkan langsung oleh pejabat Diknas, H. Muh. Arief, S.Pd., saat yang bersangkutan tengah mengikuti bimbingan teknis digitalisasi sekolah di Makassar, Selasa (9/9/2025). Namun, penyerahan itu tidak sempat dilakukan. Hal ini semakin menimbulkan tanda tanya bagi warga.

Aksi penolakan mutasi ini dijaga aparat kepolisian dipimpin Kapolsek Biringbulu,Iptu H Muh Safar dan Babinsa, serta Bhabinkamtibmas Desa Julukanaya. Meski hujan deras mengguyur, jalannya aksi berlangsung kondusif.

Kini, masyarakat Desa Julukanaya menunggu sikap tegas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa atas tuntutan mereka. Jika tidak ada respons, ancaman penutupan sekolah siap dilakukan.

Awak media mengkonfirmasi kepala dinas pendidikan kabupaten Gowa
Taufiq Mursad, melalui seluler aplikasi WhatsApp “Kepala sekolah itu bisa setiap saat diganti. Apalagi kalo PLT. Mungkin mereka belum mengetahui alasan penggantian kepala sekolah.” Terangnya kepada awak media ini. (Ss)

 

About The Author

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *